Tugas Mandiri 4

 Judul: Melihat Keberagaman di Kampung Juraganan: Solidaritas yang bertahan di Tengah Arus Individualisme

Lokasi Observasi: Jalan Kampung Rawa

Nama: Fika Nur Fajriyyah E50

PENDAHULUAN

Kampung Rawa bukan sekadar lokasi pemukiman,melainkan sudah menjadi bagian dari perjalanan hidup saya, dengan beragam manusia di dalamnya. Di lingkungan sederhana inilah, saya menyaksikan langsung praktik nyata dari kehidupan bertetangga yang diwarnai oleh keberagaman suku, agama, dan status sosial. namun dibalik itu, terselip sebuah fenomena yang menarik. Mengapa semangat gotong royong itu seakan tidak diturunkan kepada generasi muda yang cenderung hidup individualis?. 

Oleh karena itu, Saya memilih lokasi ini bukan hanya karena kedekatan emosional, tetapi karena kekompleksitas sosial yang relevan dengan tema keberagaman dan persatuan. Melalui observasi ini, saya harap bisa mencari jawaban dari masalah ini, dan bisa merefleksikan diri saya terharap kejadian ini.

TEMUAN OBSERVASI

a. Contoh Positif: Solidaritas dan toleransi yang mengakar

Ketika sebuah keluarga mengadakan acara seperti, pengajian, pernikahan, semangat saling dukung anta warga terlihat jelas. Para ibu turun tangan membanru urusan dapur masak memasak, sementara bapak-bapak mengurus tenda, kursi, dan alat pengeras suara. Ruang publik seperti lapangan terbuka berubah menjadi tempat kebersamaan tanpa sekat. Bantuan yang datang bukan hanya dalam bentuk tenga, tatapi jugs materi dan uang. Sungguh sebuah sistem sosial yang mapan. 

Penemuan yang paling mengharukan adalah ketika warga anggota keluarga beragama Kristen meninggal dunia. Meskipun kebanyakan warga beragama Islam dan tidak dapat mengikuti semua rangkaian pemakaman, mereka tetap datang untuk menyampaikan belasungkawa. Ini bukan lagi soal persamaan agama, tetapi tentang menunjukkan rasa kemanusiaan dan menghormati keluarga yang berduka. 

b. Contoh Negatif: Menurunnya keterlibatan Pemuda

Di sisi lain, D fenomena yang mengkhawatirkan. Timbulnya rasa kurang partisipasu kaum muda dalam setiap kegiatan atau kebersamaan di wilayah kampung. Ditemukan pada saat agenda bersih-bersih mingguan, sebagian besar pesertanya adalah generasi yang lebih tua. Anak muda, termasuk saya, seringkali muncul sebentar atau tidak sama sekali. Mereka tampak lebih sibuk dengan urusan pribadi, pekerjaan, atau kehidupan digitalnya. Bahkan komunikasi lewat telepon jarang terjadi apalagi duduk berbincang di teras. Hal ini meciptakan kesenjangan ysng nyata antara semangat kolektif generasi yang lebih tua dan kecenderungan individualistis generasi yang lebih muda. 

ANALISIS

Berdasrkan temuan ini, dapat dianalisis bahwa masyarakat Jalan Kampung Rawa berada dalam fase transisi. Nilai- nilai gotong royong dan solidaritas masih dipegang teguh oleh generasi tua. Nilai-nilai ini berperan sebagai simbol nyata dan fungdionsl ysng menyatukan, bahkan ke lintas agama.

Namun, arus modernisasi dan gaya hidup membawa nilai-nilai individualis. Bagi sebagian anak muda, waktu dan usaha dianggap sebagai sumber daya pribadi yang seharusnya digunakan untuk hal-hal yang mereka anggap lebih produktif untuk masa depan, seperti karier atau pendidikan. Kegiatan dilingkungan tempat tinggal seringkali tidak masuk dalam daftar prioritas mereka. Bukan berarti tidak peduli. tetapi cara menunjukkannya mungkim telah berubah. 

REFLEKSI DIRI

Pengamatan ini membuat saya merenung. Sering kali saya mengagumi solidaritas antar warga di sini, tetapi saya sendiri masih pasif. Saya menyadari bahwa saya adalah bagian dari masalah yang saya amati sendiri. Mengkritik individualisme kaum muda juga merupakan kritik terhadap diri saya sendiri. Essai ini menjadi pengingat  bahwa menjaga persatuan bukan hanya menghargai hal-hal besar, tetapi juga tentang komitmen pada kontribusi kecil untuk membangun kebersamaan sehari-hari. 

KESIMPULAN

Fondasi persatuan dibangun diatas nilai-nilai empasti kemanusiaan yang terud menyatukan masyarakat. Namun, fondasi ini menghadapi tantangan karena generasi muda tidak berpartisipasi seaktif generasi terdahulu. keberagaman bukan hanya tentang hidup berdampingan dengan damai, tetapi juga tentang menjaga mekanisme sosial yang membantu menjaga perdamaian tersebut dari waktu ke waktu.

REKOMENDASI

Menetapkan peran dan tanggung jawab yang jelas kepada kaum muda dalam kepanitiaan menyelenggarakan acara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Mandiri 3