Tugas Mandiri 5

 

Judul Webinar             : Partisipasi Ormas Kepemudaan Dalam Meningkatkan Partisipasi Politik untuk Mewujudkan Pemilu Berkualitas

Institusi                       : Ditjen Politik dan Pemerintahan umum KEMENDAGRI

Narasumber                 : Ansor Yaqut Choolil Qoumas, Mochammad Afifuddin, Loly Suhenti

Waktu:                        : 31 Mei 2023

Link                             : https://www.youtube.com/live/165hwDrNFNA?si=IFsFAygtZqJPiDdl

 

 

Pendahuluan

Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum, Kementerian Dalam negeri, mengadakan dialog virtual bertema “Peran Ormas Pemuda dalam Meningkatkan Partisipasi Politik untuk Mewujudkan Pemilu Berkualitas” yang diselenggarakan melalui Zoom Meeting dan disiarkan  di kanal Youtube Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum.

Acara di hadiri oleh pemeritah daerah dari seluruh provinsi, kota, dan kabupaten seluruh Indonesia, dan juga ormas pemuda. Dirjen Bahtiar menyampaikan tujusn kegiatan tersebut adalah untuk mengajak organisasi massa pemuda untuk berperan aktif dalam meingkatkan kesadaran politik dan juga menjadi pusat control dan penyeimbang social demi mendukung sukses nya pemilu 2024.

 

Isi

Bahtiar menjelaskan dalam forum tersebut bahwa untuk mencapai pemilu yang sukses dan partisipatif tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak. Semua faktor harus terlibat, baik secara langsung maupun tidak, seperti masyarakat sipil dam media. Masing-masing mereka memiliki peran penting dalam mempertahankan kualiitas dan hasil pemilu. Menurut Bahtiar, partisipasi publik menjadi faktor kunci dalam menciptakan pemilu yang berkualitas, transparan dan demokratis.

Loly Suhenti, angota Bawaslu menjelaskan bahwa Bawaslu memiliki tanggung jawab strategis untuk pemenuhan hak politik generasi muda. Ia juga menjelaskan beberapa tantangan utama dalam penyelenggaraan pemilu syang meliputi netralis pemilu, potesi polerasi masyarakat, sampai politik uang. Anak muda menjadi pelopor pemilu berintegrasi dalam pemilu 2024. Karena dianggap mrmiliki karakter yang dinamis, mudah adaptasi, dan berpikir kreatif.

Afifudin mengharapkan masyarakat dapat memahami politik secara dewasa dan menjadikan pemilu sebagai momentum untuk memperkuat nilai-nilai musyawarah, etika politik dan tanggung jawab.

 

Analisis Kritis

Ketiga narasumber dengan pandangannya masing-masing menekankan bagaimana pentingnya sebuah integritas, partisipasi, dan kolaborasi untuk menciptakan pemilu yang adil. Bahtiar yang menekankan peran semua pihak, memiliki kekuatan argumentative pada aspek sistematik dan kolaoratif. Loly Suheti dengan potensi pemuda, menampilkan argument yang empiris dan kontekstual karena pandangannya berdasarkan data dari indeks kerawanan pemilu dan pengguanaan data kuntitatif.  Serta Afifudin yang memandang pemilu sebagai konsultas publik bermartabat melibatkan kekuatan argument pada bagian normative dan filosofis. Secara keseluruhan, pandangan mereka memperlihatkan upaya untuk memprkuat demokrasi substantive melalui partisipasi publik, pengawasan, dan pengelolaan yang transparan.

 

Refleksi:

Demokrasi tidak hanya bergantung pada lembaga pemerintah, tetapi juga pada kesadaran setiap warga negra, terutama generasi muda. Sebagai generasi muda, patut untuk menjaga demokrasi melalui sikap kritis dan beretika. Bagi saya pemilu bukan hanya ajang memilih, tapi kesempatan untuk menunjukka  kepedulian terhadap masa depan bangsa.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Mandiri 3

Tugas Mandiri 4